Sekolah dari rumah atau school from home (SFH) selama pandemi, mungkin bisa menjadi rutinitas yang membosankan bagi anak-anak. Biasanya anak-anak di sekolah bisa berinteraksi sosial dan fisik dengan teman-temannya, dalam kondisi ini, mereka malah harus duduk memandangi layar besar selama berjam-jam. Wah, pasti beragam drama muncul dari sini ya.
Terkadang jadi orang tua antara tega dan enggak tega ya, Bunda? Sementara, kondisi di luar rumah saat ini sangat tidak memungkinkan untuk bisa mempertemukan anak dengan teman-temannya untuk belajar bersama.
Menjawab kegelisahan orang tua dalam mengatasi anak bosan belajar selama SFH, psikolog Auliya Ulil Irsadisyah, M.Psi., Psikolog berbagi tips untuk mengatasi anak bosan belajar di rumah nih, Bunda.
Apa saja tipsnya? Simak pemaparannya berikut ini:
1. Coba kelola stres Bunda terlebih dahulu
Dikatakan Auliya, orang tua perlu terlebih dahulu mengelola sendiri stres yang dirasakannya. Mengapa? Kebosanan belum tentu akan menjadi stress ketika ada variasi ketika anak mengerjakan tugasnya.
Auliya menjelaskan, butuh kreativitas dari orang tua untuk mengatasi anak bosan belajar Bunda, misalnya ketika mengerjakan suatu tugas terkait mata pelajaran IPA tentang umbi-umbian, maka bisa langsung dihadirkan makanan berjenis umbi-umbian.Jadi sebisa mungkin tugas-tugas tersebut bisa terasa menyenangkan bagi anak.
“Untuk bisa sampai ke tahap itu, maka orangtua juga sebaiknya happy terlebih dahulu karena kreatifitas akan terhambat jika kondisi psikisnya tidak menyenangkan atau bahkan stres,” ujar Auliya di Kulwap HaiBunda Tips Mengelola Emosi Saat Mendampingi Anak Belajar Daring, Rabu (8/10/2020).
2. Ajak anak berkomunikasi
Jangan salah, kebosanan anak belajar selama SFH bisa membuat mereka menangis bahkan mengamuk, lho. Auliya menyarankan, coba ajak anak berkomunikasi sebisa mungkin agar dia menyampaikan apa yang ia inginkan dan apa yang ia rasakan.
“Tugas Bunda adalah mendengarkan aktif jadi jangan buru-buru men-judge, menilai, atau bahkan menolak. Akui perasaan anak, akui misalnya anak merasa bosan, akui misalnya anak merasa malas,” kata Auliya.
Kemudian munculkan dan tawarkan cara secara bersama-sama dengan bunda apa yang bisa dilakukan bersama, supaya tugas anak selesai dan mereka bisa segera bermain.
3. Trial dan error untuk mencari cara kreatif
Saat anak merasa bosan belajar selama SFH, mungkin mereka akan diam saja selama mengikut pelajaran. Coba Bunda cari tahu, mengapa anak bosan sampai tidak aktif di kelas daringnya.
“Jangan-jangan dengan metode seperti ini yang membuat anak tidak terbiasa dan merasa malu (jika memang sebelumnya ternyata anak aktif dan saat ini berubah). Atau jangan-jangan sebelumnya anak juga tidak terlalu aktif ketika di kelas,” ujar Auliya.
Bunda juga bisa mengulangi pelajaran yang sama dengan cara yang berbeda sekreatif mungkin ya, Bunda. Jadi memberikan materi pembelajaran yang sama tetapi metode atau caranya berbeda, apakah anak bosan karena sudah sangat paham sehingga ia merasa pelajaran yang sama terus diulang, sehingga ia merasa tidak tertantang, atau ada hal lain.
4. Belajar tak melulu dari kelas daring atau buku
Auliya mengatakan, makna belajar jangan hanya diartikan sempit. Boleh kok Bunda, belajar sambil berpraktik. Jangan diartikan belajar hanyalah membaca buku.
“Jangankan anak yah, Bun, saya pribadi saja kalau belajar setiap hari setiap waktu dengan cara seperti itu akan merasa bosan. Bisa lho dengan misalnya belajarnya menonton, gunakan kecanggihan teknologi untuk membantu anak menghilangkan kebosanan. Maksudnya menonton adalah yang berkaitan dengan pelajarannya ya,” tutur Auliya.
5. Libatkan anggota keluarga untuk melakukan aktivitas bersama
Terakhir, untuk menghilangkan kebosanan di rumah, maka perlu yang namanya aktivitas bersama. Bukan hanya aktivitas untuk anak saja, tapi untuk keluarga.
Anak juga perlu melakukan kegiatan yang bisanya tidak dilakukan oleh keluarga. Jadi cari aktivitas yang bisa melibatkan anggota keluarga secara keseluruhan.
“Ini juga bukan hanya untuk anak tetapi juga bisa untuk sedikit menghilangkan kebosanan untuk keluarga, orang tua, kakak adik,” kata Auliya.
Semoga lima tips dari psikolog tadi bisa membantu Bunda mengatasi anak bosan belajar selama SFH ya.
Sumber: Haibunda
Komentar Terbaru