Pandemi, Sebenarnya apa sih itu Pandemi. Pandemi sendiri dimaknai dengan sebuah wabah atau penyakit yang berjangkit secara serentak dengan meliputi skala area yang sangat luas. Disaat Pandemi seperti ini, setiap kegiatan masyarakat sangat dibatasi, banyak pekerja pekerja  yang sengaja diliburkan ada juga para pekerja yang melakukan Work From Home ( Bekerja Dari Rumah ). Hal ini juga terjadi didunia pendidikan,semua siswa – siswi diliburkan, dan semua pembelajaran disekolah dihentikan, dan mulai diberlakukannya belajar online dari rumah. Nah sekarang kita akan membahas mahseberapa efektif kah pembelajaran daring yang dilakukan dari rumah.

Pembelajaran daring dirumah, dianggap oleh beberapa kalangan masyarakat dapat menambal kebutuhan ilmu para pelajar maupun mahasiswa. Namun apakah pembelajaran daring benar benar efektif bagi para pelajar. 

Pembelajaran daring sebenarnya juga mendapatkan banyak pro dan kontra dikalaangan masyarakat bahkan dari kalangan pelajar dan masyarakat itu sendiri, bahkan saya sendiri juga terdapat pada bagian kontra karena saya sudah merasakan sendiri betapa sulitnya melakukan pembelajaran daring tersebut. Pembelajaran daring ini mewajibkan pelajar dan mahasiswa memiliki smartphone, karena kila kita tidak memiliki smartphone kita tidak akan bisa mengkuti pembelajaran daring, dan oleh karena itu banyak juga para pelajar yang putus sekolah karena keadaan finansial yang kurang mencukupi.

Ada juga kendala bagi pelajar – pelajar yang bertenpat dinggal di pelosok daerah, mereka mungkin sangat kesulitan untuk sekedar mendapatkan sinyal dengan kekuatan kecil. Ada banyak sekali pelajar – pelajar yang sampai memanjat manjat pohon hanya demi mendapat sinyal setitik, bahkan tidak sedikit dari mereka yang harus sampai pergi keatas bukit untuk mendapat sinyal sinyal tadi. Perjuangan mereka memang sangat patut diberikan apresiasi lebih atas segala perjuangan yang telah mereka lakukan bahkan dengan begitu banyaknya rintangan yang mereka hadapi, mereka tetap melewati itu semua demi sebuah pengetahuan yang akan berguna kelak dimasa depan.

Untuk mengatasi permasalahan tentang kuota, Pemerintah telah memberikan bantuan yang sangat penting bagi para pelajar dan mahasiswa yang berupa subsidi kuota sebesar lima puluh ( 50 ) giga byte ( GB ) per bulan bagi seluruh pelajar pelajar maupun mahasiswa di seluruh penjuru indonesia dari sabang sampai merauke, saya berterima kasih kepada pemerintah karena saya juga sungguh terbantu dengan adanya bantuan subsidi kuota ini. Uang yang biasanya saya belikan kuota dengan harga yang sedikit mahal sekarang bisa saya gunakan untuk kebutuhan yang lain – lain. Namun sebenarnya menurut saya subsidi kuota ini masih memiliki sedikit kekurangan yaitu subsidi kuota 50 GB tersebut hanya dapat digunakan pada aplikasi aplikasi belajar sedangkan masih banyak juga para pengajar –  pengajar yang memberikan materi maupun pelajaran diluar aplikasi belajar, misalnya saja seperti youtube, dll

Untuk Pembelajaranya sendiri saya masih merasa ada yang kurang, rasanya sangat berbeda dari bertatap muka secara langsung, karena masih banyak juga pengajar yang hanya memberi materi tanpa memberikan penjelasan terkait tentang materi tersebut, ada juga yang selalu memberikan tugas namun dengan materi yang belum tentu kejelasannya. Pembelajaran online sebenarnya juga berdampak terhadap keaktifan pelajar – pelajar itu sendiri karena mungkin banyak dari pelajar yang aktif dalam pembelajaran tatap muka namun menjadi pasif saat diberlakukannya pembelajaran daring, dari situ bisa saja dapat mempengaruhi prestasi dari pelajar itu sendiri.

Jadi kesimpulannya pembelajaran daring ini memiliki keunggulan dan kekurangannya tersendiri, semua tergantung pribadi yang mengikuti pembelajaran daring ini. Jadi kalian berada dipihak mana kah? pro / kontra?

Sumber: Kompasiana